Seleksi ialah memilih kelompok itik dalam suatu populasi yang mempunyai mutu genetik tinggi utuk dijadikan tetua (bibit) pada generasi berikutnya dan mengeluarkan kelompok itik yang mutu genetik rendah dari populasi tersebut.
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia,
J E N I S
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1) Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2) Itik pedaging seperti Peking,
3) Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di
MANFAAT
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di
kelomok yaitu :
a. Itik Lokal
1. Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos
sampai coklat hitam, warna paruh dan
kaki kuning atau hitam.
2. Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu coklat muda
sampai coklat tua, warna paruh hitam
dan kaki berwarna hitam.
3. Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar
dibandingkan dengan itik Tegal.
4. Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
5. Itik Persilangan
2. Pakan
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil
kedelai, bungkil kelapa dll.
b. Pemberian Pakan :
- Umur 1 - 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
- Umur 3 - 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
- Umur 5 - 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
- Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
- Jauh dari keramaian.
-
- Tidak terlalu dekat dengan rumah.
- Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka
kayu atau bambu, atap genteng dan
lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
- Umur 1 hari - 2 minggu 1 -2 m.
- Umur 1 - 2 minggu 2 - 4 m.
- Umur 2 - 4 minggu 4 - 6 m.
- Umur 4 - 6 minggu 6 - 8 m.
- Umur 6 - 8 minggu 8 - 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang
berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terusmenerus
dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di
kandang yanga ada halaman berpagar.
erbandungan jantan dan betina (sex ratio)
adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang
berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum.
Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan,minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda :Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan
produksi telur menurun.
Pencegahan :Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda :Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
a.Telur itik dapat diolah menjadi telur
asin,telur pindang, dll.
b.Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
Seleksi Induk
peningkatan produksi juga dilakukan melalui kawin suntik (inseminasi buatan/IB). Inseminasi buatan bertujuan menghasilkan telur tetas lebih banyak serta efisiensi pejantan (satu pejantan untuk 15 betina). Teknologi ini telah terbukti dapat meningkatkan produksi telur. IB juga dapat digunakan untuk mendapatkan hasil keturunan yang lebih baik secara genetis.
Inseminasi dilakukan dengan mengambil sperma itik jantan dalam alat aspirator berbentuk tabung. Selanjutnya, sprema dicampur dengan NaCl fisiologis dengan perbandingan satu berbanding enam. Larutan sperma dimasukkan dalam alat suntik dan disuntikkan ke saluran reproduksi itik betina.